Naskah ini versi lama yang diterbitkan pada 2023-06-25. Baca versi terbaru.

PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN BERBASIS KEARIFAN LOKAL DALAM RANGKA MENINGKATKAN BAKAT DAN MINAT PESERTA DIDIK PADA IMPLEMENTASI KURIKULUM MERDEKA

Penulis

  • Suyoko

Kata Kunci:

pendidikan, kearifan lokal, bakat dan minat peserta didik, kurikulum merdeka

Abstrak

Sejak berdirinya negara Republik Indonesia, tercatat sudah sepuluh kali pergantian kurikulum. Kurikulum ke sepuluh yang diberlakuan pemerintah pada tahun pelajaran 2022/2023 ini adalah Kurikulum Merdeka. Penerapan Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan kepada satuan pendidikan untuk mengembangkan kurikulum dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan kondisi satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Sejalan kebijakan Kementerian agama, bahwa implementasi Kurikulum Merdeka pada Madrasah memberikan ruang kepada madrasah untuk melakukan kreasi dan inovasi dalam penyelenggaran pendidikan. Diversifikasi pendidikan sebagai prinsip implementasi Kurikulum Merdeka dan program Moderasi Beragama Kementerian Agama akan membuka kesempatan yang luas bagi madrasah untuk melaksanakan kegiatan pengembangan bakat dan minat peserta didik berbasis kearifan lokal. Disinilah pentingnya melakukan kajian ilmiah tentang penyelenggaraan pendidikan berbasis kearifan lokal dalam rangka mengembangkan bakat dan minat peserta didik pada implementasi Kurikulum Merdeka. Kearifan lokal merupakan bagian penting dari budaya masyarakat yang diturunkan dari generasi ke generasi meliputi bidang pertanian, pemanfaatan sumber daya alam, adat istiadat, dan karya-karya seni. Penyelenggaraan pendidikan berbasis kearifan lokal dapat dilakukan dengan fokus pengembangan bakat dan minat peserta didik yang berimplikasi pada pelestarian adat istiadat, karakter, maupun kesenian daerah yang merupakan khasanah budaya lokal. Bentuk-bentuk kegiatan pengembangan diri berbasis kearifan lokal yang dilaksanakan di MTsN 8 Tulungagung yaitu : 1) Seni Karawitan, 2) Seni Tari, 3) Seni Pencak silat, 4) Program Sedino Njowo. Tidak ada program tanpa kendala. Langkah strategis untuk mengatasi kendala-kendala dalam pelaksanaan kegiatan pengembangan diri yatitu : 1) Bekerja sama dengan masyarakat, komite madrasah, alumni, dan sponsor, 2) Mengikut sertakan guru pada pelatihan-pelatihan atau seminar dan kerja sama dengan instansi terkait, 3. Menentukan skala prioritas dalam pengadaan sarana dan prasarana, 4) Menerbitkan buku Rekam Kecerdasan peserta didik sebagai sarana penghubung antara madrasah dengan orang tua dan mencatat berbagai perkembangan peserta didik.

Unduhan

Diterbitkan

2023-03-14 — Diperbaharui pada 2023-06-25

Versi