DALANG PEREMPUAN TULUNGAGUNG BENTUK KESETARAAN GENDER DALAM PERSPEKTIF RELIGIUSITAS, FEMINISME DAN PROFESIONALISME
Abstrak
Dalang merupakan aktor utama dalam pagelaran wayang. Peran dalang menjadi sangat penting, karena selain memainkan wayang dalang juga menjadi penulis sekenario, penulis skenario, narator cerita wayang, dan pemusik yang menggubah komposisi. Mayoritas masyarakat memandang dalang merupakan budaya patriarki. Struktur kebudayaan di Jawa khususnya, jarang menempatkan perempuan pada posisi pemimpin, seperti dalang yang memimpin pementasan wayang. Namun, ternyata di Indonesia khususnya Tulungagung terdapat dalang perempuan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui fenomena panggung dalang perempuan di Kabupaten Tulungagung sebagai bentuk kesetaraan gender dalam perspektif religiusitas, feminisme dan profesionalisme. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan kuantitatif, dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara, kuesioner dan FGD. Jumlah subyek 11 orang, terdiri 3 dalang perempuan, 2 dalang laki-laki, 2 penikmat wayang, 2 akademisi dan 2 tokoh gender. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: 1) Dalam perspektif religiusitas profesi dalang diperbolehkan dalam Islam. Dalang perempuan di Tulungagung mampu menjadikan wayang sebagai media dakwah. Hal ini didukung oleh aspek keyakinan, praktek agama, pengalaman, pengetahuan dan konsekuensi. 2) Dalam perspektif feminisme, dalang Perempuan mampu menjadi representative bentuk kesetaraan. Kajian tersebut didukung atas kesetaraan hak, pemberdayaan Perempuan hingga symbol pencabutan stereotip gender. Beberapa aspek penunjang seperti keadilan reproduksi berkaitan erat dengan sikap anti kekerasan dan solidaritas yang terbangun dari dalang Perempuan. 3) Dalang perempuan di Kabupaten Tulungagung sebagai bentuk kesetaraan gender dalam perspektif profesionalisme telah ditunjang dari pengabdian dalang sebagai bagaian profesi, kewajiban sosial, kemandirian, hingga tuntutan kepercayaan atas profesi. Penelitian ini menunjukkan sisi profesionalisme dalang Perempuan di Tulungagung tetap eksis membangun dan melestarikan seni wayang.